Aku suka caramu melingkarkan tangan, merengkuh badanku
dengan kedua lengan.
Aku juga suka caramu mengelus ringan kepalaku hingga
keujung rambut secara perlahan, sangat lembut.
Wangi tubuhmu adalah candu pribadi
untukku, khas, tak dimiliki siapapun.
Dan itu membuatku semakin suka dengan
paket komplit yang ditawarkan pelukanmu.
Aku pernah berpikir, tidakkah kau ingin merasakan betapa nyamannya ada di pelukannmu?
Lalu senyum tipismu pun mengembang disertai gelengan pelan, “membuatmu nyaman dalam pelukan sudah cukup untukku, karena dengan saling memeluk kita bisa berbagi kehangatan dan kekuatan.”
Pelukan adalah hal ajaib,
karena satu pelukan mampu
meredakan segala jenis rasa sakit, pun mampu melemahkan emosi.
Selingkar
pelukmu selalu ingin kugunakan untuk menguatkan, tempat pelarian menyamarkan
titik air yang kadang tak dapat kutahan.
Maaf telah membuat bajumu sering basah
karena liarnya air mataku.
Lingkar tanganmu mungkin terlalu pendek untuk memeluk dirimu
sendiri, tapi sangat pas untuk memeluk tubuhku.
Dan aku yakin, itu salah satu
alasan Tuhan menciptakannya.
Kau pasti ingin tahu seberapa nyaman ada di dalam pelukanmu,
jangan bertanya, karena aku akan kehabisan kata dan hanya mampu menjawab dengan memeluk lebih erat.
Dua lenganmu adalah hal yang sangat kurindukan saat jauh.
Salam hangat untuk pemilik pelukan
; ibu.